Virus Korona Mulai Guncang Perindustrian Otomotif Eropa
Lewat laporan mengenai pencapaian perusahaan selama keempat pada tahun lalu, perusahaan yang berasal dari Inggris tersebut mencatatkan potensi gangguan sampai ke pabrik yang berada di luar China. Seperti yang telah dikutip dari halaman Autonews, Jaguar Land Rover mengaku bila akibat gangguan produksi disebabkan oleh terbatasnya suplai suku cadang itu namun belum mempunyai perhitungan yang pasti.
Langkah mengenai penutupan pabrik ini akan tetap berlanjut, semenjak Jumat pekan yang lalu sampai batas kurun waktu yang belum dapat ditentukan. Keputusan ini diprediksikan sebab belum pulihnya kegiatan manufaktur produsen komponen bahan baku produksi mobil, begitu pun juga dengan sistem transportasi yang membawa pekerja maupun barang.
Berdasar pada kebijakan yang telah dikeluarkan oleh induk perusahaannya, Tata Motors, fasilitas yang produksi oleh Jaguar Land Rover telaj menghentikan kegiatannya semenjak libur Imlek yang lalu. Pabrik yang dimaksudkan letaknya di wilayah Changshu, yang mempunyai jarak sekitar 750 Km dari pusat endemik menyebarnya virus korona yaitu kawasan Wuhan.
Menyebarnya wabah virus korona juga berakibat pada sektor industri otomotif. Beberapa produsen otomotif yang ada di Eropa mulai cemas. Jaguar Land Rover mengutarakan mengenai kekhawatirannya pada kondisi disrupsi disebabkan oleh merebaknya wabah virus korona, yang terutama kepada jalur distribusi suku cadang untuk pabriknya.
Di dalam pernyataannya, CEO Fiat Chrysler Automobiles Mike Manley mengatakan bahwa akan ada salah satu fasilitas pabrik FCA yang sekarang ini terancam berhenti berproduksi, disebabkan oleh gangguan tersebut. Tanpa mengatakan lokasi fasilitas itu, Manley memprediksikan bahwa habisnya stok suku cadang ini akan terjadi dalam kurun waktu dua sampai empat pekanyang akan datang.
Sampai saat ini, memang belum ada konfirmasi tentang detail fasilitas pabrik FCA yang telah terpengaruh dengan berkurangnya ketersediaan komponen dari China. FCA sendiri juga menaungi beberapa merek yang berpusat di Eropa ataupun Amerika Serikat seperti Maserati, Alfa Romeo, Fiat, Jeep, dan Chrysler.
Penyediaan suku cadang produksi China yang kian menipis di beberapa pabrik produsen mobil di Eropa, sebelumnya telah menjadi kecemasan perusahaan yang lain contohnya saja Fiat Chrysler Automobile. Kecemasan tersebut, bahkan sekarang ini diproyeksikan dapat menjadi penyebab dihentikannya produksi fasilitas pabrik kendaraan itu di Eropa.