Bencana banjir yang melanda akhir akhir ini berakibat banyak hal untuk masyarakat, kerugian materi yang menimpa warga tak terhitung besarnya, salah satu contohnyanya mobil. Akibat yang ditimbulkan, mobil menjadi rusak dan tak bisa digunakan. Dan untuk melakukan perbaikan transmisi matik untuk mobil, pemilik bengkel Worner Matic, Hermas Prabowo mengungkapkan, untuk pembiayaan yang dikeluarkan tentu saja tergantung pada kerusakan yang dialami mobil.
Karenanya sebelum anda melakukan estimasi biaya, ada baiknya anda tidak menghidupkan mesin mobil setelah terendam air supaya tidak terjadi korsleting yang akan berpengaruh pada perangkat transmisi matik yang utamanya mengandalkan kelistrikan.
Pada saat mobil terendam banjir adalah dengan mengecek keadaan oli, kelistrikan mobil, serta transmisi mesin dan dari biaya yang akan dikeluarkan untuk perbaikan mobil tersebut bergantung dari tingkat kerusakan yang menimpa mobil tersebut tadi.
“Apabila tidak ada kerusakan yang terlalu parah biasanya kami mematok harga yang dengan kisaran sekitar Rp500 – Rp700 ribuan untuk mengganti oli mesin dan juga oli transmisi, “ jawabnya
Mengenai hal tersebut tentu saja berbeda apabila keadaan kendaraan mengalami kerusakan yang cukup parah contohnya saja seperti water hammer. Water hammer adalah ketika kondisi mobil tak dapat dihidupkan karena adanya air yang masuk ke dalam ruang pembakaran yang ada di dalam mesin. Ini mengakibatkan nantinya setang piston akan mengalami pembengkokan dan juga akan merusak komponen yang lain.
Ia juga mengimbuhkan dalam penjelasannya bahwa akibat terjadinya pembengkokan setang piston bisa berakibat piston akan menabrak blok mesin. Apabila hal tersebut terjadi maka kemungkinan anda akan mengeluarkan budget uang puluhan juta dikarenakan harus mengganti mesin mobil tersebut.
Selain water hamer, kerusakan yang terjadi pada bagian Electronic Control Unit agen bola mungkin menjadi salah satu hal yang paling parah apabila mobil itu terendam banjir. Karena bila ECU tersebut mengalami kerusakan, tak banyak yang dapat dilakukan untuk memperbaikinya dan harus menggantinya dengan budget yang cukup mahal.
“Untuk komponen ECU apabila memang harus diganti, akan menghabiskan biaya paling murah sekitar Rp.7 juta dan yang paling mahal mencapai sekitar Rp20 juta rupiah,” tambahnya